Gubernur Jatim Apresiasi TKSK Cepat Layani Permasalahan Sosial Masyarakat
CITY GUIDE FM, MALANG – Peran Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di wilayah provinsi Jawa Timur sangat terbantu untuk meringankan warga yang terdampak masalah sosial.
Guna meningkatkan kualitas dan memberikan pelayanan yang lebih baik, Dinas Sosial Provinsi Jatim menggelar Apel Siaga & Capacity Building TKSK se-Kabupaten/Kota Jatim.
Acara tersebut berlangsung dari tanggal 1 hingga 2 maret 2023 di Cemara Ballroom, Singosari, Kabupaten Malang.
Dalam agenda itu, sebanyak 300 orang TKSK ini dibekali berbagai ilmu yang didapat. Mulai dari penanganan dilapangan hingga menumbuhkan rasa kepedulian sesama manusia.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jatim Dr Alwi M. Hum mengatakan, kegiatan apel siaga dan capacity building diharapkan mampu meningkatkan kembali etos kerja kepedulian bagi TKSK.
“Ini untuk meneguhkan kembali dan semangat kerja mereka dan menyelaraskan kemampuan TKSK yang luar biasa sampai saat ini,” ujarnya, Kamis (2/3/23).
Dirinya menjelaskan, selama 2 hari tersebut para TKSK diberikan pengarahan dari Kodam V Brawijaya, beberapa perguruan tinggi, hingga Basarnas. “Kita kerjasama dengan mereka dan harapannya semangat TKSK tidak akan padam dalam melayani masyarakat,” tuturnya.
Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bilang, agenda itu sangat diperlukan bagi para TKSK, mengingat permasalahan sosial masyarakat setiap hari semakin bertambah.
Kepada reporter City Guide FM, ia menyebut kecepatan dan ketepatan dari TKSK dilapangan sangat bagus karena sudah terkoneksi dengan Jatim Social Care (JSC) dan Dinsos Prov. Jatim.
“Hal ini untuk memberikan penjangkauan TKSK yang belum terjangkau oleh pemerintah Desa, Kabupaten/Kota, hingga Provinsi,” kata Khofifah.
“Mereka (TKSK) sangat bagus dan menjangkau hingga ke pelosok desa. Jadi kita harap, layanan itu tetap terkoneksi dengan Dinsos, TKSK dan JSC. Kecepatan penjangkauan TKSK itu luar biasa. Banyak persoalan mulai dari penanganan orang gila yang tidak terawat, hingga pemakaman seorang penderita HIV/Aids yang tidak ada keluarga nya untuk mengurus itu,” pungkas dia. (rep/ok)