Goodbye Baju Bekas Impor
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berencana membakar baju bekas impor senilai total Rp 40 miliar. Meski agenda itu seharusnya terlaksana pada Jumat (13/10) kemarin, namun batal karena sejumlah alasan. Saat ini, Zulhas sedang menjadwalkan ulang rencana pemusnahan barang bekas impor itu.
Menanggapi kabar itu, dalam Idjen Talk bertajuk “Goodbye Baju Bekas Impor”, Ketua Prodi S3 Ilmu Ekonomi UNMER Malang Dr Boge Triatmanto menjelaskan bahwa masuknya barang impor berupa baju bekas itu karena memang ada permintaan.
“Memang barang impor itu masuk dengan jumlah besar dapat mengakibatkan dampak berupa pelarian devisa keluar negeri dan menurunnya nilai rupiah,” kata Boge.
Baca juga :
Di sisi lain, gempuran barang impor ini dapat mengakibatkan UMKM Indonesia kalah bersaing, baik segi harga atau produk. Hal ini yang akan membuat perekonomian melemah. Menurutnya, jika ingin menghentikan impor, perlu ada kerja sama dari semua lapisan masyarakat dan regulasi yang baik hingga tingkat daerah.
Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang Arif Wahyudi menyebut secara umum regulasi baju bekas impor di Kota Malang masih belum ada. Tetapi kondisi di masyarakat memang ada yang menjual dan yang membutuhkan.
“Menanggapi soal kebijakan Kementerian Perdagangan untuk menekan barang impor tentu pemerintah daerah akan mendukung. Agar UMKM di Malang bisa bersaing dengan produk dari luar negeri,” jelas Arif.
Beberapa upaya yang saat ini sudah dilakukan Pemkot Malang untuk mendukung UMKM melalui MCC sebagai inkubator untuk meningkatkan kualitas dan memberikan izin usaha. Selain itu juga Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan juga membentuk Sahabat UMKM. Yang bertugas mendata, memilah dan memberikan pelatihan atau dukungan alat pada UMKM agar sasarannya sesuai. (NF)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :