GITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Pagi tadi, Aliansi Rakyat Tertindas menggelar aksi damai dengan menabur bunga di depan gedung DPRD Kota Malang. Sore harinya, pukul 15.00 WIB giliran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Malang Raya menggelar aksi unjuk rasa di tempat yang sama dengan membawa sejumlah tuntutan.
Mereka membakar ban di hadapan pengamanan ketat kepolisian yang berjaga di depan gerbang gedung dewan. Ketua HMI Malang Raya Mirdan Idham menegaskan ada dua fokus utama dalam aksi kali ini. Pertama, desakan agar DPR berbenah, baik dalam tata kelola maupun perilaku anggotanya. Kedua, penyelesaian masalah di tingkat lokal yang dinilai masih berlarut-larut.
“Kami ingin DPR benar-benar diatur dengan baik. Anggota dewan adalah figur publik yang harus menjaga sikap dan ucapannya agar tidak menimbulkan keresahan,” kata Mirdan saat aksi, Senin (1/9/2025).
HMI menilai keresahan mahasiswa muncul akibat rentetan kejadian dalam beberapa pekan terakhir. Termasuk polemik penonaktifan empat anggota DPR namun masih mendapat gaji. Ia menegaskan akan terus mengawal proses pemberian sanksi. Jika hukuman dianggap terlalu ringan, pihaknya siap menggelar aksi lanjutan.
Selain isu DPR, HMI Malang Raya turut menyoroti masalah di daerah. Mulai dari pajak, kebijakan Menteri Keuangan, hingga persoalan lingkungan hidup. Menurut Mirdan, banyak masalah di Kota Malang yang belum terselesaikan baik oleh pemerintah kota maupun DPRD.
“Kami sudah beberapa kali melakukan advokasi terkait persoalan di Malang, termasuk soal lingkungan. Namun masih banyak hal yang belum tuntas,” ujarnya.
Mereka menegaskan akan terus memperjuangkan suara masyarakat, baik di tingkat nasional maupun daerah, demi terwujudnya keadilan sosial.
Reporter: Heri Prasetyo
Editor: Intan Refa
