Senin (17/10) Praktisi Dan Akademisi Universitas Negeri Malang – apt. Galih Satrio Putra pada City Guide FM menyampaikan, umumnya ada beberapa kandungan gas air mata yang biasa digunakan seperti CN (chloroacetophenone) atau CS (chlorobenzylidene malononitrile). menurut Galih, kandungan CS justru lebih poten karena nitrile sangat reaktif saat terjadi kontak.
Kata Galih, ketika gas air mata yang digunakan sudah kadaluarsa, ada beberapa zat yang bisa berubah beracun dan toksisitasnya berpotensi lebih tinggi.
Menurut Galih, dampak yang dirasakan setiap orang akibat terpapar gas air mata memang berbeda, seperti anak-anak yang organnya belum berkembang sempurna seperti orang dewasa, sehingga sedikit paparan gas air mata bisa berdampak lebih parah daripada orang dewasa. (AN)
SUMBER : CITY GUIDE FM
