CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Progres revitalisasi Pasar Besar Malang saat ini tengah dalam tahap finalisasi Detail Engineering Design (DED). Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi B DPRD Kota Malang Bayu Rekso Aji saat berkunjung ke Pasar Besar Malang bersama Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Eko Sri Yuliadi pada Minggu (12/1/2025) pagi.
Bayu mengharapkan DED dapat selesai pada akhir Januari, sembari mempersiapkan lokasi relokasi bagi para pedagang.
“Kalau kita hanya mengandalkan APBD, prosesnya akan berat. Namun, dengan adanya angin segar dari Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan, yang telah berkomunikasi dengan Sekjen PU untuk mengupayakan anggaran dari APBN, revitalisasi ini menjadi lebih memungkinkan,” ujarnya.
Dia menilai langkah ini cukup mendesak mengingat kondisi Pasar Besar yang sudah tidak layak pakai. Hal ini juga berlandaskan hasil observasi dari tim Teknik Sipil Universitas Brawijaya pada pekan lalu yang menyatakan bahwa struktur bangunan tidak aman.
“Ada isu bahwa nantinya pedagang akan kena biaya, tetapi kami pastikan ini gratis dari anggaran APBN. Selain itu, tidak ada penambahan atau pengurangan jumlah kios tanpa melalui kesepakatan bersama,” tegasnya.
Anggaran awal untuk revitalisasi ini mencapai Rp 250 miliar bersumber dari APBN, dengan dana pendamping dari APBD sebesar Rp 10 miliar untuk penyelesaian DED dan relokasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang Eko Sri Yuliadi juga memverifikasi kondisi eksisting pasar saat ini.
“Kawasan kanan dan kiri nanti akan kami manfaatkan untuk keluar-masuk truk selama proses pembongkaran. Karena cukup berisiko, area ini akan kita kosongkan demi keamanan,” paparnya.
Proses pembangunan nantinya akan mengacu pada data fisik eksisting sesuai jumlah los, kios, dan pertokoan di Pasar Besar. Berdasarkan verifikasi terakhir tahun 2021, tercatat sebanyak 4.530 unit yang memiliki surat pakai.
Data ini akan menjadi acuan utama dalam perencanaan ke depan. Sebagai gambaran, Pasar Besar Malang nanti akan berkonsep seperti Pasar Oro-oro Dowo dan Pasar Klojen.
Reporter : Dwi Putri
Editor : Intan Refa
