NewsPeristiwa dan Kriminal

Dokter Persada Hospital yang Lecehkan Pasien, Dinonaktifkan

ilustrasi profesi dokter. (Foto : pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi profesi dokter. (Foto : pexels.com/Gustavo Fring)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Sejak kasus pemerkosaan oleh dokter PPDS anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), memicu sejumlah korban lain untuk speak up. Salah satunya di Malang. Korban berinisial QAR yang mengaku dilecehkan oleh dokter di Persada Hospital pada 2022 lalu.

Informasi ini beredar semakin luas dan manajemen Persada Hospital langsung mengambil sikap. Melalui Kabid Komunikasi dan Informasi Persada Hospidal, Sylvia Kitty Simanungkalit mengonfirmasikan bahwa benar dia adalah dokter di Persada Hospital.

“Saat ini yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara, sambil menunggu proses investigasi internal berjalan,” tulis Sylvia dalam keterangan pers.

Pihaknya menolak dengan tegas segala bentuk pelanggaran etik. Apabila terbukti, pihak rumah sakit akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.

Bermula ketika QAR speak up melalui media sosialnya, dia mengatakan mengidap sinusitis dan vertigo berat. Saat menjalani pemeriksaan, seorang dokter umum meminta kontak pribadinya untuk mengirimkan hasil rontgen.

“Aku lupa malam hari atau keesokan harinya, hasil rontgen tersebut keluar dan yang menghubungi ternyata dokternya sendiri. Aku gak mikir aneh-aneh, cuma ya sudah hasil rontgen doang kan,” tutur QAR.

Ternyata, si dokter itu berinisial AYP, terus menerus menghubungi dan mengirim pesan QAR yang konteksnya di luar medis. Meski QAR tidak membalas, dokter tersebut tetap gigih mengirimkan pesan. Hal-hal receh, seperti menanyakan kabar, menawarkan minuman hingga mengucapkan selamat istirahat.

Ketika kondisinya membaik dan mendapat izin pulang dari dokter yang menangani, dokter AYP itu kemudian masuk ke kamar rawatnya. Dalihnya ingin menjenguk dan hendak memeriksa jantungnya.

QAR mengatakan kondisinya sudah membaik, tapi dokter itu ngotot memintanya untuk membuka bajunya yang bermodel kimono.

“Aku mulai nggak nyaman, tapi dokter itu bilang,’ Sebentar saya lagi cek jantungnya’. Dia pindah ke PD kanan, jadi posisi benar-benar terbuka, aku risih dan mulai tutup bajunya,” lanjutnya.

Ternyata, dokter itu menahannya dan mengeluarkan ponsel. Dia berdalih sedang membalas pesan, tapi QAR yakin AYP sedang merekam atau mengambil foto dadanya. Kejadian itu membuatnya gamang. Pasalnya menurut penuturan salah seorang perawat, AYP adalah dokter yang baik.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button