Dishub Kota Malang Bakal Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Di Beberapa Titik Rawan Kemacetan
Kota Malang menjadi kota dengan tingkat kemacetan terparah nomor 4 di Indonesia. Bayangkan, setiap tahunnya kendaraan bermotor terus bertambah di setiap jalanan di Kota Malang.
Bahkan, terlebih kota ini menjadi kota pelajar. Dimana terdapat ribuan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di kampus.
Untuk itu, Forkopimda Kota Malang mengadakan rapat forum lalu lintas yang bertujuan bisa ciptakan lalu lintas yang bebas dari kemacetan.
Dalam rapat ini membahas tentang titik-titik kemacetan yang terjadi yakni wilayah Jalan Sultan Agung, Jalan Bandung dan Jalan Letjen Sutoyo. Ketiga lokasi itu disebabkan adanya aktivitas pelajar di sekolah.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengaturan rekayasa lalu lintas guna mengatasi kemacetan di ketiga titik itu.
“Pengaturan lalu lintas di Jalan Sultan Agung, kemudian di Jalan Bandung yakni di MIN, MTs, dan MAN. Ketiga adalah pengaturan traffic light di Jl. Letjend Sutoyo,” ujarnya, Kamis (3/11/22).
Kepada reporter City Guide FM, Widjaja menyebut dalam dua minggu kedepan nanti, pihaknya juga akan melakukan diskusi terkait kemacetan yang terjadi di sekitar Pasar Gadang.
“Nanti dua minggu lagi, kita akan berdiskusi tentang kemacetan yang diakibatkan sibuknya pasar Gadang dan di Kedungkandang,” tuturnya.
Widjaja juga menambahkan, kolaborasi Forkopimda dalam forum diskusi serta penegakan lalu lintas ini tetap berlanjut, demi menekan angka kemacetan di Kota Malang.
“Semoga, forum lalin ini dapat menemukan solusi agar masyarakat menikmati manfaat dan merasakan kenyamanan dalam berlalu lintas,” pungkasnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengapresiasi forum itu. Hadirnya forum lalu lintas ini diharapkan mampu memantapkan koordinasi dan komukasi terkait masalah ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
“Kegiatan ini memang harus dirembukan bersama. Sehingga benar-benar mencari solusi untuk memajukan pembangunan di bidang transportasi. Terutama dalam mewujudkan budaya tertib lalu lintas,” Kata Bung Edi sapaan akrabnya. (rep-ok)