Budaya dan PariwisataNews

Dijamin Maknyus, Ini Dia Olahan Tempe Khas Malang

pemotongan tempe di Kampung Sanan (kumparan.com/Stephanie Elia)
pemotongan tempe di Kampung Sanan (kumparan.com/Stephanie Elia)

CITY GUIDE FM – Di Kota Malang, terdapat satu kawasan sentra olahan tempe. Kampung Sanan namanya. Di sini, ada ratusan pengrajin tempe yang memproduksi berbagai olahan makanan yang berbahan baku kedelai ini. Tidak sekedar digoreng saja, ada banyak inovasi masakan lainnya yang lebih bervariasi. Mewartakan dari berbagai sumber, berikut olahan tempe khas Malang :

Mendol
Mendol terbuat dengan cara menghaluskan tempe yang sudah agak basi, sehingga tak heran jika warnanya kehitam-hitaman. Masakan ini lebih enak menggunakan tempe asli Malang karena tidak hancur saat proses penggorengan.

Cara membuatnya, uleg bawang merah, bawang putih, cabai, gula, garam, kencur, ketumbar, dan daun jeruk. Kemudian, haluskan tempe secara kasar dan campur dengan bumbu. Selanjutnya, kepal adonan mendol menjadi bulatan panjang dan goreng hingga kering.

Baca juga :

Orem-orem
Dulu, orem-orem hanya untuk orang hajatan saja. Namun kini banyak pedagang atau warung yang menjajakan olahan khas Malang ini. Penyajian orem-orem biasanya lengkap dengan kuah santan, ayam, ketupat, tauge, dan tentunya irisan tempe. Kamu juga bisa menambahkan sambal dan kecap manis sesuai selera.

Keripik Tempe
Sebagai kampung sentra industri tempe yang terletak di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, kampung ini menjadi obyek berburu oleh-oleh bagi para wisatawan. Salah satu olahan terfavorit adalah keripik tempe dengan berbagai varian rasa, seperti original, jagung manis, balado, keju, dan sebagainya.

Mendoan Tempe Bungkil
Tempe bungkil atau tempe kacang merupakan jenis tempe khas Malang yang hanya bisa kamu temui di sini. Tempe berwarna kehitam-hitaman ini terbuat dari fermentasi ampas kacang tanah dengan ragi.

Umumnya, masyarakat Malang menjadikan tempe bungkil sebagai gorengan pendamping makan. Mereka menggoreng tempe ini dengan baluran adonan tepung dan menjadi mendoan.

Penulis : Faydina Rizki (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x