CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Batu, sampai bulan Juni tahun 2023 jumlah penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi mencapai 20.375 penduduk. Sedangkan pada tahun 2022, jumlah penderita hipertensi yang tercatat ada 30.863 orang.
Menurut kriteria standar pelayanan minimal bidang kesehatan, kategori orang mengalami hipertensi jika sistole lebih dari 140 mmHg. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Susana Indahwati mengatakan jumlah penderita hipertensi di Kota Batu mengalami peningkatan tiap tahun.
“Selain karena penurunan perilaku hidup sehat, juga karena keterbatasan akses pelayanan kesehatan pada usia produktif. Masyarakat usia produktif pada pagi sampai sore hari berada di tempat kerja. Sehingga tidak dapat berkunjung ke puskesmas atau faskes untuk memeriksakan kesehatannya,” kata Susana.
Baca juga :
Makanan yang sering menjadi kambing hitam penyebab hipertensi adalah sate kambing. Sebenarnya kolesterol dalam daging kambing akan lebih tinggi melalui pengolahan dengan cara dibakar. Namun ada tidaknya pengaruh tersebut, kembali lagi seberapa banyak konsumsi serta kondisi kesehatan tubuh saat ini.
“Kolesterol yang tinggi akan menimbulkan plak atau timbunan pada dinding pembuluh darah. Pada akhirnya mengganggu aliran darah dalam tubuh dan jantung harus memompa darah lebih ekstra,” kata Susana.
Di sisi lain, untuk menekan angka hipertensi usia produktif, pihaknya melakukan pendekatan dengan membentuk Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Lokasinya ada di tempat kerja atau sekolah. Di mana kader, warga sekolah atau tempat kerja, mendapat pelatihan untuk deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes. Dengan demikian, masyarakat usia produktif dapat rutin memeriksa kesehatannya tanpa harus meninggalkan pekerjaan atau jam belajar.
“Ini adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang pembinaannya oleh Dinas Kesehatan Kota Batu,” pungkasnya.
Editor : Intan Refa