Blues SpiritNews

Blues Spirit Sesi 9 : Usut Tuntas Sampai ke Akar-Akarnya

Blues Spirit Sesi 9 : Usut Tuntas Sampai ke Akar-Akarnya

Pada Blues Spirit Sesi 9 ini, saya ingin ikut mencermati soal Usut Tuntas. Usut Tuntas itu apa dan sampai di mana?!

Ada dua makna usut tuntas, yaitu :

Satu, kita Aremania, Arek Malang, terutama korban tragedi biadab itu,  meminta kepada penegak hukum, kepada aparat negara untuk mengusut sampai ke akar-akarnya. Tuntas. Siapa saja yang terkait, mintai pertanggungjawaban.

Bahkan kelak, kalau dalam persidangan terungkap nama baru yang mestinya ikut bertanggungjawab, seret. Adili juga. Begitu seterusnya. Sampai ke akar-akarnya.

Ini bukan soal dendam. Tapi demi keadilan. Demi tegaknya hukum. Sekaligus untuk pelajaran dan perbaikan.

Dua, di sisi lain pihak kita, Aremania adalah mendorong, mengawal dan mencermati bagaimana usut tuntas itu dilaksanakan. Apakah prosesnya digelapkan, diselewengkan, ditutup-tutupi, direkayasa, diskenario, atau tidak.

Untuk itu, sudahkah kita membedah aspek-aspek yang terkait dan apa saja yang harus dikawal?!

Mungkin, sudah…ya.

Untuk itu, terus matangkan. Lalu kunci. Kawal sungguh-sungguh. Perjuangkan.

Karena di sini bisa saja disusupi. Bisa ditawar-tawar. Bisa dilemahkan.

Sementara itu di sekretariat, misalnya di Sekretariat Sekber Aremania itu tulis substansi usut tuntas itu. Tempel dan publikasikan.

Supaya masyarakat luas, rakyat mengetahui. Adapun Substansi atau materi dari urusan Tragedi Kanjuruhan ini, setidaknya ada tiga bagian penting. Ini yg perlu dicermati dan dikawal.

Satu, yang terkait dengan penyelenggaraan. Mulai dari PSSI, panitia pelaksana pusat dan lokal, termasuk Arema FC sendiri. Kita dengar, ada yang mundur segala di jalur ini.

Oke, mundurlah. Tapi jangan colong playu. Mundur jangan terus enak-enakan. Harus tetap tanggungjawab. Termasuk pidananya.

Dua, yang terkait dengan pengamanan. Kita semua mengerti ini. Dan inilah bobot terberat penyebab jatuhnya 135 korban tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Ada gas air mata di situ.

Tiga, yang terkait dengan sarana dan prasarana. Sekecil sarana dan prasarana itu pun, janganlah luput dicermati. Misalnya, soal kelayakan lapangan. Tentang pintu keluar contohnya.

Apakah sudah dibuat dengan kemungkinan kalau didorong keluar, bisa ambrol terbuka?! Harusnya begitu. Kalau tidak, mengapa membolehkan bikin acara yang mendatangkan 45 ribu orang dalam satu tempat seperti itu?!

Siapa pemilik sarana itu?! Mengapa membiarkan lapangannya dipakai, padahal tidak layak?!

Dan yang terbesarnya adalah yang terkait dengan hak asasi manusia. Human right. Hak hidup manusia di muka bumi. Semua ini haruslah terkonsep. Lalu tersentral. Dan kawal.

Semuanya, dari dua pihak pelaksana usut tuntas, haruslah sungguh-sungguh menjalankan. Kali ini seriuslah. Kalau sungguh-sungguh demi kebaikan, Insya Allah akan berhasil.

Berhasil membawa kebaikan dan kemaslahatan. Manjadda wa jadda. Siapa yg bersungguh-sungguh, pasti berhasil. Ini memang bukan hadist. Hanya makola atau kata bijak, kata-kata mutiara. Tapi berbasis Al Qur’an, Al Ankabut ayat 69. Juga Al Baqarah 286.

Imawan Mashuri

Arek Malang, Founder Arema Media Group, JTV dan beberapa media di Indonesia.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x