NewsPemerintahan

BKKBN Buat Program Tamasya, Jawab Kekhawatiran Orang Tua


Kepala BKKBN Dr H Wihaji dalam dialog dan diskusi bersama penyuluh dan kader. (Foto: Heri Prasetyo)
Kepala BKKBN Dr H Wihaji dalam dialog dan diskusi bersama penyuluh dan kader. (Foto: Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Dr H Wihaji mengungkapkan bahwa ada sekitar 71 ribu perempuan di Indonesia memilih untuk tidak memiliki anak. Keputusan ini menurutnya kerap dipengaruhi faktor ekonomi, pola pikir baru mengenai kebahagiaan, dan kekhawatiran soal pengasuhan.

“Banyak yang khawatir tidak ada yang mengasuh anak jika mereka tetap bekerja. Maka Program Tamasya hadir sebagai jawaban, agar orang tua tetap produktif tanpa mengabaikan tumbuh kembang buah hati,” ujar Wihaji usai berdialog dan diskusi bersama penyuluh keluarga berencana dan kader Banggakencana di Mini Block Office kota Malang, Selasa (12/8/25).

Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) diklaim mampu menjawab kekhawatiran para orang tua. Khususnya perempuan, terkait pengasuhan anak di tengah tuntutan pekerjaan. Tamasya mengadopsi konsep taman penitipan anak, namun dengan standar pengasuhan yang terukur dan melibatkan tenaga pengasuh bersertifikat.

Pemerintah bekerja sama dengan lintas kementerian, BUMN, dan perusahaan swasta untuk menyediakan fasilitas ini di berbagai daerah.

“Pemerintah hadir untuk memastikan bahwa menjadi orang tua bukan lagi hambatan untuk berkarier. Dengan dukungan Tamasya, kita ingin membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan bahagia,” tegas Wihaji.

Reporter: Heri Prasetyo

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button