CITY GUIDE FM, BATU – Pasca pemerintah menaikkan biaya perjalanan ibadah haji (BIPIH) untuk tahun 2023, ternyata tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk menunaikan ibadah haji. Seperti kita ketahui, biaya haji tahun ini adalah sebesar Rp 69 juta yang dibebankan kepada calon jamaah atau 70 persen dari biaya total keseluruhan. Sementara 30 persen sisanya ditanggung oleh dana nilai manfaat sebesar Rp 29,7 juta.
Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun lalu, biaya yang ditanggung calon jamaah adalah sebesar Rp 39,8 juta atau 40 persen. Sementara sisanya ditanggung dari nilai manfaat sebesar Rp 58,4 juta atau 60 persen.
Kasi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kota Batu Basuki Rachmat didampingi dengan Staf Pendataan Zaenal Arifin, mengungkapkan bahwa jumlah pendaftar haji tercatat tidak mengalami penurunan.
“Kalau untuk bulan Januari (tahun 2023) itu ada 34 orang, Februari hanya 2 orang dan Maret per tanggal 27 ini ada 24 orang. Kalau di Kota Batu sih stagnan untuk ya pendaftarnya,” ungkap Staf Pendataan Zaenal Arifin.
Dari pernyataan tersebut memang terlihat sempat ada penurunan pendaftar haji di bulan Februari yang hanya 2 orang, dimana di bulan itu memang pemerintah mengumumkan kenaikan biaya haji.
Sedangkan pendaftar haji di tahun 2022 di triwulan pertama, pada bulan Januari tercatat ada 26 orang, bulan Februari ada 17 orang dan bulan Maret ada 11 orang. Justru jika ditotal, pada triwulan pertama tahun 2022 jumlah pendaftar haji ada 54 orang. Sedangkan pada triwulan pertama tahun 2023 tercatat naik tipis jumlah pendaftar haji yakni ada 60 orang.
“Kalau masa tunggu calon jamaah haji yang mendaftarkan diri tahun ini adalah 33 tahun untuk haji regular, dan 8-9 tahun untuk haji plus,”pungkas Basuki. (ref)
