Bibit Siklon 96S Bergerak ke Barat, Berpotensi Menuju Jawa

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Setelah bibit Siklon 95S melewati Pulau Jawa yang kini menjadi Siklon Bakung. Update pada Jumat (26/12/2025), bibit Siklon Tropis 96S terpantau telah terbentuk di wilayah perairan selatan Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sistem tekanan rendah ini berpotensi mengarah ke Pulau Jawa dalam waktu sekitar tiga hari ke depan. Dengan catatan pergerakannya tetap stabil.
Penjelasan ini disampaikan langsung oleh Prakirawan BMKG Stasiun Juanda Surabaya Rendy Irawadi. Menurutnya, pola pergerakan bibit Siklon 96S saat ini mengarah ke barat.
“Pola pergerakannya itu ke barat. Jadi berpotensi mengarah ke wilayah Jawa,” ujar Rendy.
Rendy menambahkan penamaan bibit Siklon seperti 93S, 95S atau 96S merujuk pada koordinat posisi awalnya terbentuk. Statusnya masih sebagai bibit siklon. Nama akan berubah menjadi siklon tropis resmi jika intensitasnya meningkat dan bergantung pada wilayah tanggung jawab negara mana yang terdampak.
“Bedanya tidak ada. Sama-sama bibit siklon. Penamaan 93, 95, 96 itu karena posisinya. Awal posisi terbentuk itu ada di koordinat segitu,” jelasnya.
Meski prediksinya bergerak ke barat menuju Jawa, Rendy mengingatkan bahwa arah pergerakan bibit siklon bisa berubah setiap saat dan tidak dapat dipastikan secara absolut.
“Kalau ngomongin trek-nya itu tidak bisa dipastikan. Pagi hari ini kita menyatakan dia mengarah ke barat misalnya, tapi ternyata sore hari dia berubah arah. Nah, itu berkemungkinan terjadi,” tegasnya.
Saat ini,intensitas bibit Siklon 96S masih steady atau stabil, tanpa peningkatan kecepatan angin signifikan. BMKG masih memantau kemungkinan penguatannya menjadi siklon tropis.
Rendy juga menjelaskan bahwa secara umum, siklon tropis cenderung melemah dan menjauhi wilayah ekuator akibat pengaruh gaya Coriolis. Namun, ia mengingatkan adanya kejadian langka seperti yang pernah terjadi di Sumatera.
“Itu sebuah kejadian langka yang menjadi kewaspadaan kita bersama, bahwa di tahun-tahun berikutnya, kemungkinan itu bisa terjadi lagi,” pungkasnya.
Reporter: Asrur Rodzi
Editor: Intan Refa




