NewsPeristiwa dan Kriminal

Bentrok Mahasiswa Unitri Berlanjut, Tak Terima Kawan Tewas Ditikam

Situasi di Jalan Raya Tlogomas (Foto kiriman pendengar : Narto)
Situasi di Jalan Raya Tlogomas (Foto kiriman pendengar : Narto)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Insiden mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Keisnael Murri yang tewas akibat ditikam temannya sendiri pada Minggu (25/6) dini hari berbuntut panjang. Minggu malam (25/6), sejumlah mahasiswa Unitri berbondong-bondong hendak menggelar aksi bentrok di Jalan Raya Tlogomas.

Dari salah satu kiriman video dari pendengar City Guide FM, Sandi, terlihat beberapa di antara mahasiswa itu membawa senjata hingga pemukul. Sontak hal ini membuat situasi di daerah Kelurahan Tlogomas mendadak mencekam.

Polresta Malang Kota lantas mengerahkan sejumlah aparat untuk mengamankan situasi tetap kondusif. Bahkan aparat bersenjata terlihat berjaga di sekitar ruas Jalan Raya Tlogomas.

Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan mengatakan pihaknya bersama jajaran Polsek bergabung untuk mengkondisikan massa.

Baca juga :

Pihak kepolisian memastikan bentrok mahasiswa Unitri bubar

“Malam hari ini pukul 20.45 WIB sudah kami pastikan bubar, karena mereka sudah dimobilisasi ke Wisma Gotong Royong,” jelas Kompol Supiyan kepada Radio City Guide FM.

Karena, Supiyan menambahkan di wisma itu ada basecampe mereka. Sementara untuk malam ini, pihaknya masih akan melakukan penjagaan ketat di sekitar kawasan Tlogomas, terutama di kampus Unitri. Hal ini untuk menghindari adanya bentrok susulan antar mahasiswa Unitri.

“Besok jajaran kepolisian bakal melakukan koordinasi dengan pihak kampus. Sedangkan, kasus penikaman di Desa Tegalgondo akan kami lakukan pengusutan tuntas. Maka dari itu, kami harap mahasiswa bisa mempercayakannya kepada kami,” lanjut Kompol Supiyan.

Di sisi lain, kabar bentrok ini pun juga telah sampai di telinga salah seorang pemuda NTT, Muhammad Ali Akbar. Dia mengaku prihatin atas kericuhan yang terjadi saat ini.

“Masing-masing organisasi daerah harus segera melakukan konsolidasi. Harus ada tindakan preventif juga dari aparat keamanan agar seperti bisa mencegah pesta miras yang menjurus pada tindak kekerasan,” ungkapnya kepada Radio City Guide FM.

Ali juga menambahkan, selanjutnya pihak senior dari mahasiswa NTT akan melakukan pertemuan secepatnya untuk membantu mengusut kasus ini.

“Bertarung, boleh. Tapi bertarunglah dalam hal baik, bertarung gagasan, pemikiran dan prestasi. Bukan tawuran. Jagalah kepercayaan orang tua yang telah memberikan amanah untuk kuliah di tanah rantau,” pesan Ali.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x