Ekonomi BisnisNews

Benarkah Sawit Tak Sebabkan Deforestasi?

Seorang pekerja memanen sawit di Kotawaringin, Kalimantan. (Foto : BBC Indonesia)
Seorang pekerja memanen sawit di Kotawaringin, Kalimantan. (Foto : BBC Indonesia)

CITY GUIDE FM – Sejumlah aktivis lingkungan mengkritisi pernyataan Presiden Prabowo yang hendak menambah penanaman kelapa sawit sebagai bahan strategis. Bahkan Prabowo menampik kekhawatiran deforestasi jika perluasan kebun kelapa sawit ini terjadi.

“Enggak usah takut apa itu katanya membahayakan. Deforestation, namanya kelapa sawit ya pohon, ya kan? Benar enggak, kelapa sawit itu pohon, ada daunnya kan? Dia menyerap karbondioksida. Dari mana kok dituduh yang mboten-mboten saja itu orang-orang itu,” kata Prabowo.

Melansir BBC, para pegiat lingkungan pun mencoba meluruskan pernyataan itu. Direktur Sawit Watch Achmad Surambo tak sepakat kalau kemampuan pohon sawit menyerap karbon menjadi pembenaran melakukan deforestasi demi ekspansi.

Pasalnya, hutan memiliki keanekaragaman hayati yang punya kemampuan menyerap karbon lebih baik dari pada perkebunan monokultural seperti sawit. Oleh karena itu, menanam sawit dengan cara membuka hutan justru memperburuk keadaan.

Pasalnya, hutan memiliki keanekaragaman hayati yang punya kemampuan menyerap karbon lebih baik dari pada perkebunan monokultural seperti sawit. Oleh karena itu, menanam sawit dengan cara membuka hutan justru memperburuk keadaan.

“Kami pernah riset bahwa ternyata sawit baru bisa menyerap karbondioksida di wilayah yang kritis saja. Banjir, bencana ekologis, kebakaran dan macam-macam itu akan sering terjadi,” kata Surambo.

Sebuah kajian dari koalisi masyarakat sipil menunjukkan bahwa lahan sawit sebaiknya dibatasi seluas maksimal 18,15 juta hektare demi meminimalisir dampak ekologisnya. Surambo mengatakan jumlah lahan sawit yang ada saat ini sudah mendekati batas itu, seperti di Sumatra dan Kalimantan.

Hingga 2022, luas sawit di Sumatra mencapai 10,7 juta hektar. Padahal daya dukung lingkungannya hanya 10,69 juta hektare. Di Kalimantan, luas lahan sawit mencapai 6,68 juta hektar, sementara daya dukungnya hanya 6,61 juta hektare.

Tren deforestasi sempat menurun sejak 2012, namun mulai meningkat lagi pada 2023, ketika 30.000 hektare hutan hilang akibat ekspansi sawit.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button