CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Sejumlah pendengar Radio City Guide FM hari ini, Selasa (3/9/2024) mengutarakan keluhannya terkait semrawutnya kendaraan umum di Terminal Arjosari. Mereka menyoroti bus yang memakai pintu masuk sebagai pintu keluar. Belum lagi, oknum sopir bus kerap ngetem lama, jalan sebentar ngetem lagi, jalan sebentar lagi ngetem lagi.
Ini menyebabkan arus lalu lintas sedikit tersendat. Ada juga yang berpendapat bahwa perlu ada perubahan lay out shelter bus.
Sementara yang lain menyoroti soal tata ruang terminal yang kurang tepat. Sehingga penumpang harus berjalan jauh, membuat mereka lebih memilih ‘mencegat’ kendaraan umum di luar terminal. Inilah yang membuat para sopir bus memutuskan untuk ngetem di tepi jalan, tempat para penumpang banyak yang menunggu.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengaku sudah sering melakukan operasi gabungan rutin. Tapi, masalahnya begitu operasi selesai, para sopir kembali lagi.
“Selain dari habit sopir yang tidak baik, para penumpang juga lebih memilih menunggu di luar terminal,” kata Widjaja.
Begitu pula dengan ojek online yang juga ikut ngetem di luar terminal. Padahal menurutnya, sesuai undang-undang, ojek online ini seharusnya memiliki shelter tersendiri. Widjaja juga mengaku telah berkoodinasi dengan pihak UPT Terminal Arjosari karena di bawah naungan Kementerian Perhubungan.
“Kita sedang menyusun bagaimana angkutan itu bisa masuk semuanya. Seperti di bandara, penumpang bebas memilih mau pakai online, taksi, kendaraan pribadi atau angkot. Silakan bersaing, tapi semua masuk,” lanjutnya.
Widjaja juga sedang mengevaluasi konsep tata ruang agar lebih memudahkan baik bagi penumpang maupun sopir. Namun, dia menegaskan bahwa semuanya butuh waktu.
Sementara itu, Kepala UPT Terminal Arjosari Maria Margareta juga mengatakan tengah melakukan revitalisasi sampai akhir tahun.
“Insya Allah akan ada pembenahan kendaraan umum. Pengantar boleh masuk ke terminal agar tidak terjadi penumpukan di pintu luar,” pungkasnya.
Editor : Intan Refa
