CITY GIUIDE FM, IDJEN TALK – Satreskrim Polresta Malang Kota membongkar sindikat perdagangan anak di Facebook pada Sabtu (16/9) lalu, bermodus adopsi. Harga anak yang “dijual” itu berkisar antara Rp 8-18 juta.
Dalam Idjen Talk bertajuk “Awas, Jual Anak Berkedok Adopsi di Malang”, Kabid Rehlinjamsos Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang Titik Kristiani Tri Rahayu telah menindaklanjuti kasus tersebut. Dia mengatakan orang tua bayi tidak tahu menahu soal sindikat itu, dan hanya mencari bantuan untuk merawat anaknya.
“Ibu bayi sendiri sudah tersadarkan dan siap mengasuh anaknya. Lalu, karena kasus ini lintas provinsi, jadi kami melakukan mediasi dengan bantuan pihak lain. Seperti Sentra Terpadu Surakarta,” kata Titik.
Baca juga :
Untuk diketahui bahwa ada beberapa persyaratan ketika hendak mengadopsi anak. Bisa secara langsung atau melalui lembaga. Sejauh ini lembaga yang sudah mendapatkan SK dari pemerintah Jatim adalah Yayasan Matahari dan UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (UPT PPSAB) Sidoarjo.
Lalu, ketika anak sudah bersama dengan orang tua baru, maka Dinas Sosial Jatim dan dinas setempat melakukan monitoring selama 3 tahun. Sementara itu, Dosen Sosiologi UB Astrida Fitri Nuryani munculnya kasus ini bisa karena sejumlah faktor. Mulai dari ekonomi yang kurang baik hingga latar belakang pendidikan.
“Media sosial yang jadi wadah human trafficking tidak hanya Facebook saja. Tidak menutup kemungkinan seperti Instagram sampai Twitter juga. Maka dari itu pembekalan norma agama sampai norma hukum dalam berkehidupan itu penting,” terang Astrida.
Selain itu, regulasi adopsi di Indonesia memang sudah ada, akan tetapi secara pengawasan kurang. Karena banyak orang yang tidak sadar, ketika melakukan adopsi anak dengan cara tertentu ternyata masuk kategori human trafficking. (WULAN INDRIYANI)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
