CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kecanduan judi online memang tengah menjadi penyakit serius di masyarakat, dewasa ini. Tidak mengenal usia dan jabatan, judi online ini telah memakan banyak korban, baik materi maupun jiwa.
Dalam Idjen Talk bertajuk “Kasi Persandian dan Keamanan Informasi Diskominfo Jatim Aulia Bahar Pernama membenarkan bahwa saat ini iklan judi online semakin sering beragam. Baik di website atau aplikasi. Bahkan beberapa website resmi milik Pemprov Jatim juga pernah tersusupi iklan tersebut.
“Untuk mengatasinya supaya tidak semakin marak, kami sudah melakukan berbagai upaya. Mulai dari patroli siber oleh forum khusus pemberantasan judi online, kemudian memberikan notifikasi website yang tersusupi iklan,” kata Aulia.
Baca juga :
Menurutnya, untuk menangani masalah ini tidak cukup dengan upaya dari pihak yang berwenang saja. Tapi awareness masyarakat juga harus ditingkatkan. Pakar Sosiologi UNMER Malang Catur Wahyudi mengatakan masyarakat yang kecanduan judi biasanya berspekulasi untuk mencari keuntungan. Sehingga, pelaku menganggapnya sebagai gaya hidup.
Sementara itu, Ketua Komunitas Influencer Malang Elisabeth Chintia Dewi mengatakan dia sering mendapati tawaran iklan dari situs itu di komunitasnya dengan tarif yang tinggi.
“Pihak yang menawarkan iklan ada yang terang-terangan, tapi ada juga dengan alibi game. Padahal di dalamnya ada unsur judi online. Jadi sebagai influencer, tentunya memiliki peran ikut serta memberantas itu. Mulai dari mencegah iklan sampai melakukan kampanye,” jelasnya.
Ciri khusus yang bisa ditemukan adalah mengisi data-data pribadi ketika mengakses situs, seperti NIK hingga nomor rekening. Menurut Elisabeth, hal itu yang perlu diwaspadai juga oleh masyarakat, karena game online tidak ada pengisian data pribadi. (FARICHA UMAMI)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
