KesehatanNews

Ada 4 Jenis Epilepsi, Apa Saja?

ilustrasi epilepsi (freepik.com/freepik)
ilustrasi epilepsi (freepik.com/freepik)

CITY GUIDE FM – Epilepsi merupakan penyakit kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami kejang secara berulang. Penyebabnya ialah terdapat kerusakan pada otak sehingga berpengaruh pada perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali. Berdasarkan penyebabnya, terdapat beberapa jenis epilepsi, berikut di antaranya :

Epilepsi Umum
Jenis kejang satu ini akan dengan cepat memengaruhi jaringan sel otak di kedua sisi. Kejang umum terbagi menjadi enam variasi yakni kejang absen, kejang mioklonik, kejang tonik, kejang klonik, kejang tonik-klonik serta kejang atonik. Adapun ciri ciri umum ketika seseorang mengalaminya ialah mata terbuka, kesulitan bernapas selama beberapa saat dan tak sadarkan diri.

Baca juga :

Epilepsi Fokal
Pada epilepsi fokal, kejang akan berkembang pada area tertentu saja dan biasanya terjadi di salah satu sisi otak. Epilepsi ini dapat serupa dengan gejala gangguan saraf lainnya seperti migrain, narkolepsi atau penyakit mental.

Terdapat dua jenis kejang fokal, yakni kejang fokal simpel dan kejang fokal kompleks. Adapun perbedaanya ialah kejang fokal kompleks akan memengaruhi kesadaran pengidapnya sehingga membuatnya terlihat bingung atau setengah sadar. Namun, jika kejang fokal simpel tidak memengaruhi kesadaran penderitanya.

Epilepsi Umum dan Fokal
Persis dengan namanya, kejang ini merupakan gabungan dari epilepsi umum dan fokal. Pengidap bisa mengalami jenis kejang secara bersamaan atau terpisah. Bahkan, satu variasi kejang dapat berlangsung lebih sering daripada lainnya.

Epilepsi Onset Tak Diketahui
Epilepsi onset tak diketahui adalah kondisi ketika tenaga medis tidak mengetahui epilepsi jenis mana yang dialami orang tersebut. Hal ini karena ketika kejang, penderita sedang sendirian sehingga dokter tidak bisa mendiagnosa jenis kejangnya.

Itu sebabnya, ketika seseorang sekitarmu sedang mengalami kejang, kamu dapat memberitahu tenaga medis tentang ciri-ciri kejangnya. Penjelasanmu bisa memudahkan dokter untuk mendiagnosa dan menentukan perawatan yang tepat.

Penulis : Dilla Dyneta (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x