Mimpi, Kota Malang Ramah Pejalan Kaki

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Perwakilan Komunitas Footish Malang Bondan Seringadi, pedestrian di Kota Malang belum sepenuhnya nyaman untuk pejalan kaki. Walaupun pedestrian di Kayutangan dan Jalan Ijen cukup lebar dan nyaman, tapi tidak ada konektivitas yang memadai dan menyulitkan mobilitas masyarakat.
Ungkapan itu dibenarkan oleh Dosen Perencanaan dan Wilayah (PWK) Universitas Brawijaya Prof Dr Ir Suryono. Dia menyampaikan berdasarkan studi Pemkot Malang, fasilitas trotoar kurang dari 50 persen dari total kebutuhan.
Dari jalur yang tersedia , hanya sebagian yang memenuhi standar dalam hal lebar dan kualitas. Seperti di Jalan Ijen dan Kayutangan.
“Dalam evaluasi Pedestrian Environment Quality Index, kondisi jalur pejalan kaki di Kota Malang masih memerlukan banyak perbaikan. Karena pejalan kaki sering kali harus bersaing dengan kendaraan bermotor di badan jalan karena keterbatasan fasilitas,” ungkapnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Dito Arif Nurrahmadi menjelaskan pembangunan jalur pedestrian di Kota Malang memang masih bersifat parsial dan belum terintegrasi. Katanya, pembangunan pedestrian perlu mempertimbangkan berbagai aspek termasuk infrastruktur transportasi dan penataan parkir.
“Selain itu, penataan kota juga harus memperhatikan konektivitas dengan area publik untuk masyarakat,” kata Dito.
Untuk itu, pada tahun 2025 ini Pemkot Malang mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi pedestrian di beberapa titik prioritas. Termasuk kawasan Pasar Besar dan Bundaran Tugu. (AN)
Editor : Intan Refa