CITY GUIDE FM – Ada berbagai persiapan sebelum menjadi atlet termasuk melakukan tes untuk mengukur kemampuan tubuh. Tes kesehatan penting dilakukan untuk mengetahui kondisi terakhir tubuh sebelum melakukan aktivitas yang memicu adrenalin. Lalu apa saja rangkaian tes kesehatan yang calon atlet lakukan? Simak penjelasan berikut ini :
Pemeriksaan Riwayat Kesehatan
Sebelum melakukan tes fisik, calon atlet biasanya melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan terlebih dahulu. Dokter akan bertanya seputar keluhan pasien, riwayat perawatan yang pernah pasien lakukan, obat-obatan yang pasien konsumsi hingga riwayat kesehatan keluarga.
Baca juga :
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan tes untuk mengetahui apakah calon atlet berada dalam kondisi baik untuk melakukan aktivitas olahraga. Umumnya, tes ini meliputi pemeriksaan tekanan darah, denyut dan irama jantung, paru-paru, telinga, hidung, mata, tenggorokan, dan perut. Selain itu, biasanya juga terdapat pemeriksaan kekuatan, kelenturan, postur tubuh, jangkauan gerak sendi, gerakan lutut, dan tingkat aktivitas.
Tes Antropometri
Jenis tes ini merupakan pemeriksaan yang mencakup pengukuran berat badan, tinggi badan, tinggi duduk, panjang tungkai, panjang telapak tangan, rentang lengan, panjang jengkal, hingga panjang telapak kaki. Pengukuran antropometri dilakukan untuk mengetahui keserasian antara tubuh dan gerak yang dilakukan, sehingga bisa menghasilkan gerak yang efisien, tepat, dan nyaman.
Tes Otot dan Tulang
Tujuan adanya tes ini ialah untuk menghindari calon atlet dari risiko cedera ketika berolahraga. Umumnya, atlet memiliki kontrol otot inti yang lebih baik daripada non-atlet.
Elektrokardiogram
Penting bagi calon atlet untuk melakukan tes elektrokardiogram untuk mengidentifikasi kelainan jantung. Hal ini karena jantung yang sehat dapat memaksimalkan atlet untuk beraktivitas fisik.
Tes Kebugaran
Tes kebugaran meliputi serangkaian latihan untuk mengevaluasi kesehatan dan status fisik secara keseluruhan. Mulai dari tes lari, pengujian fleksibilitas dan penujian V02 untuk mengatur tingkat oksigen maksimum selama beraktivitas.
Penulis : Dilla Dyneta (magang)
Editor : Intan Refa