LifestyleNews

6 Kosakata Gaul Ala Gen Z, Sesepuh Wajib Tahu

ilustrasi remaja bermain handphone (freepik.com/freepik)
ilustrasi remaja bermain handphone (freepik.com/freepik)

CITY GUIDE FM – Semakin bertambahnya kosakata gaul ala Gen Z di media sosial tidak jarang membuat kita bingung dengan maksudnya. Apalagi generasi yang lahir pada 1997 sampai 2010-an tersebut sangat melek teknologi dan mengenal dunia. Melansir berbagai sumber, berikut 6 kosakata gaul ala Gen Z yang bisa menjadi panduanmu :

Cegil
Merupakan akronim dari cewek gila, istilah ini merujuk pada tipe perempuan yang posesif, agresif, dan melakukan sesuatu tanpa berpikir. Selain itu, cegil juga digunakan untuk menyebut perempuan yang suka menimbulkan masalah.

Skena
Kepanjangannya adalah sua, cengkerama, dan berkelana. Akan tetapi, makna skena bergantung pada konteks yang ada. Kata ini bisa berarti kumpulan orang dengan minat sama serta suka berdiskusi. Di sisi lain, bisa juga mengacu pada sekelompok orang yang menyukai musik underground dan berpakaian nyentrik.

Baca juga :

Skiber
Berasal dari skip berat, generasi Z menggunakan skiber ketika tidak ingin melakukan suatu aktivitas. Contoh kalimatnya seperti “skiber, gue ada janji besok”.

Red Flag, Green Flag, Beige Flag
Ketiga istilah itu umumnya berfungsi melabeli seseorang dalam hubungan percintaan. Red flag menunjuk pada tanda-tanda seseorang yang bisa menyebabkan hubungan tidak sehat, seperti overprotektif.

Kemudian green flag adalah kebalikan dari red flag, misalnya orang yang setia, tulus, dan romantis. Sedangkan beige flag merujuk pada seseorang dengan sifat aneh, tidak baik tapi juga tidak buruk. Sehingga tidak memengaruhi hubungan, contohnya seperti suka selfie.

Mentil
Mental illness atau mentil merupakan topik yang sering Gen Z bicarakan. Sebagai generasi yang sadar akan gangguan mental, Gen Z menggunakan istilah ini untuk mendorong pembahasaan mentil yang lebih terbuka.

Comsu
Merupakan singkatan dari commitment issue, yang mendeskripsikan seseorang yang sulit menjalani hubungan serius atau memiliki masalah komitmen. Lebih lanjut, seseorang tersebut juga cenderung sulit membuat keputusan jangka panjang dalam suatu ikatan.

Penulis : Faydina Rizki (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button