
CITY GUIDE FM – Dalam mengonsumsi obat-obatan, kita tidak boleh sembrono memakan makanan pendamping. Karena ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan atau dalam waktu yang berdekatan dengan minum obat. Sebab beberapa zat yang terkandung dalam makanan berikut dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat obat. Melansir dari berbagai sumber, makanan tersebut antara lain :
Jeruk bali
Zat dalam buah ini dapat mengganggu enzim-enzim yang mengurai obat dalam saluran pencernaan, sehingga obat menjadi lebih lama di dalam darah. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko efek samping dari obat tersebut. Sehingga dokter tidak menyarankan konsumsi buah ini setelah minum obat, terutama untuk obat antikolesterol golongan statin dan obat darah tinggi.
Bawang putih
Tidak boleh mengkonsumsi bawang putih setelah minum obat antinyeri golongan OAINS (obat antiinflamasi non-steroid) seperti ibuprofen, asam mefenamat, kalium diclofenac, natrium diclofenac, piroksikam, dan meloxicam. Sebab bawang putih dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk proses pembekuan darah.
Pisang
Mengkonsumsi pisang bersamaan dengan obat golongan ACE inibitor, seperti cptopril, enalapril, dan ramipril atau obat menurunkan tekanan darah dan mengobati gagal jantung ternyata dapat menimbulkan efek yang buruk. Sebab pisang memiliki kadar kalium yang tinggi dan apabila kamu mengkonsumsinya secara bersamaan dengan obat golongan ACE inibitor dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah. Kadar kalium yang tinggi dapat memicu detak jantung tidak beraturan dan jantung berdebar.
Gingseng
Mengkonsumsi gingseng dengan obat-obatan wafarin untuk mengontrol penggumpalan darah, ternyata berefek buruk bagi kesehatan. Sebab tanaman herbal ini dapat melemahkan fungsi obat bahkan memicu pendarahan jika bertemu dengan obat-obatan pengencer darah seperti aspirin.
Sayuran berdaun hijau
Sayuran berdaun hijau mengandung banyak vitamin K yang membantu proses pembekuan darah. Sehingga dokter tidak menganjurkan untuk mengkonsumsi sayur ini setelah meminum obat anti-pembekuan darah karena efeknya yang berlawanan.
Penulis : Alifia Nur Syafida (magang)
Editor : Intan Refa