5 Kerajinan Tangan Khas Malang yang Wajib Jadi Oleh-oleh
CITY GUIDE FM – Oleh-oleh selalu menjadi hal wajib untuk mengenang kota tempat kamu berlibur, termasuk saat di Malang. Meski terkenal akan keripik tempe atau sari apelnya, Malang juga memiliki kerajinan tangan yang khas sebagai andalannya. Melansir berbagai sumber, berikut di antaranya :
Keramik Dinoyo
Kampung Wisata Keramik Dinoyo yang resmi pada tahun 2010 lalu ini menawarkan kerajinan gerabah yang cantik dan lucu dengan harga mulai dari 5 ribu hingga jutaan rupiah. Di sini kamu juga bisa belajar membuat prakarya sendiri, mulai membentuk sampai dekorasi keramik.
Topeng Malangan
Merupakan seni pemahatan topeng turun temurun yang memiliki makna tersendiri pada setiap bentuknya. Misalnya warna hitam menggambarkan karakter bijaksana serta ukiran di dahi menyimbolkan bangsawan. Kamu bisa menemukan pelestarian Topeng Malangan di Dusun Kedungmonggo, Pakisaji, Kabupaten Malang serta Wisata Kampung Topeng di Kedungkandang.
Baca juga :
Batik Malangan
Meskipun tidak sepopuler Pekalongan atau Solo, Batik Malangan tidak kalah indahnya dengan yang lain. Ciri khas dari batik ini adalah warna yang cerah dan motif Malang Kucecwara, yang terdiri dari tugu, mahkota, rumbai singa, bunga teratai, arca, sulur-sulur, dan isen-isen belah ketupat.
Cobek Batu
Sebagian besar penduduk Dusun Petung Wulung, Desa Toyomarto, Singosari, merupakan pengrajin cobek batu. Keunggulannya ada pada kualitas yang tidak perlu kamu ragukan, sehingga tahan lama dan cocok menjadi hadiah untuk para ibu rumah tangga.
Kerajinan Gerabah Gethakan
Kampung Gethakan, Pagelaran, Kabupaten Malang, terkenal akan gerabah buatannya yang memiliki kualitas unggul, mulai dari pot, vas, gentong, hingga tempayan. Selain belanja oleh-oleh, di sini kamu juga bisa melihat proses pembuatan gerabah.
Kerajinan Bambu
Berpusat di Desa Sanankerto, Turen, Kabupaten Malang, kerajinan bambu menjadi potensi para penduduknya karena banyak tumbuh di daerah tersebut. Kerajinan tangan khas Malang ini meliputi gantungan kunci, kaligrafi, sampai asbak dengan harga relatif terjangkau.
Penulis : Faydina Rizki (magang)
Editor : Intan Refa