NewsPemerintahan

5 Jembatan Ekstrem di Malang, Pernah Lewat?

Jembatan Peler (foto : indozone.id)
Jembatan Peler (foto : indozone.id)

CITY GUIDE FM – Di tengah macetnya Malang, keberadaan jembatan menjadi jalan alternatif baik bagi warga lokal maupun pendatang untuk mempersingkat perjalanan. Bahkan beberapa di antaranya terbilang ekstrem karena konstruksi atau jalan yang curam. Mewartakan dari berbagai sumber, berikut 5 jembatan ekstrem di Malang :

Jembatan Soekarno-Hatta (Soehat)
Jembatan Soehat berfungsi untuk menghubungkan wilayah Jatimulyo dan Betek. Setiap hari, pengguna jalan selalu memadati jembatan ini, terutama mahasiswa Universitas Brawijaya. Seringkali getaran terasa ketika kendaraan besar melewati jembatan berumur 35 tahun ini. Tentu hal ini membuat pengguna jalan ikut was-was.

Baca juga :

Jembatan Peler
Berketinggian 10 meter dari Sungai Brantas, lebar jembatan ini tergolong agak sempit, yakni hanya cukup untuk dua motor. Oleh karena itu, jembatan peler memiliki julukan sebagai jembatan Shirotol Mustaqim.

Saat ini September 2023, ada penutupan sementara pada jembatan karena mengalami keretakan. Pada 2021, pemkot juga sudah pernah memugar jembatan yang menghubungkan Oro-oro Dowo dengan Samaan ini agar lebih lebar dan kokoh.

Jembatan Swereg Sengkaling
Menjadi akses alternatif menuju Kota Batu, salah satu jembatan ekstrem di Malang ini hanya muat untuk satu motor saja. Meski jembatan ini pernah putus akibat banjir dan sudah ada Jembatan Tunggulmas, masyarakat tetap memilih jembatan ini sebagai alternatif yang terdekat. Apalagi sekarang terdapat warung kopi di dekatnya yang membuat banyak remaja mengerubungi tempat ini.

Jembatan Gantung Mergosono
Ketika melewati Jembatan Mergosono, pengendara motor harus memastikan remnya belum aus. Karena ada sekitar 100 meter jalan menuju jembatan yang curam dan menurun.

Jembatan Buk Gluduk
Menghubungkan Jalan Trunojoyo dan Jalan Gatot Subroto, jembatan ini terkenal dengan kemacetannya dan kendaraan-kendaraan besar yang melewatinya. Tidak hanya itu, kondisi aspalnya juga bergelombang, sehingga pengendara rawan jatuh jika tidak waspada.

Penulis : Faydina Rizki (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x