LifestyleNews

4 Film Dokumenter Indonesia yang Diproduseri Orang Luar Negeri

ilustrasi film (freepik.com/freepik)
ilustrasi film (freepik.com/freepik)

CITY GUIDE FM – Film dokumenter merupakan film yang berasal dari kejadian nyata. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang detail kejadian yang sebenarnya. Di Indonesia ada beberapa kasus yang sempat menarik atensi dari masyarakat luas, baik dalam maupun luar negeri. Sehingga menarik beberapa produser mancanegara untuk mengangkatnya menjadi sebuah film. Melansir dari Kincir.com, film tersebut antara lain :

Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso
Film yang sempat viral di akhir September ini mengangkat cerita tentang kasus pembunuhan yang terjadi pada tahun 2011. Menurut berita yang beredar, Jessica telah membunuh Mirna dengan racun sianida yang sudah tercampur ke dalam kopi. Melalui film ini, Netflix seolah ingin memberikan perspektif baru bahwa Jessica juga punya peluang tidak bersalah.

Bali, Hope in Paradise
Jane Walters sebagai sutradara, memilih kejadian bom Bali 2004 menjadi latar cerita di filmnya. Mengisahkan tentang seorang perempuan blasteran Bali-Australia yang bernama Sri Kebon. Ia menempuh perjalanan panjang untuk menolong dan menyemangati para janda dan anak-anak yang kerabatnya meninggal karena Bom Bali. Film ini berhasil menggugah rasa simpati penonton kepada para kerabat dan korban bom Bali.

The Act of Killing/ Jagal
Sutradara Joshua Oppenheimer, secara mengejutkan merilis sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang genosida terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mereka yang dituduh komunis. Joshua mewawancarai banyak orang, salah satunya Anwar yang secara terbuka bercerita tentang pengalamannya membunuh ratusan orang.

The Look of Silence/ Senyap
Sama seperti sebelumnya, film ini juga merupakan film garapan Joshua Oppenheimer dan masih mengangkat cerita tentang PKI. Kali ini mengisahkan tentang Rukun, seorang pria yang mencari keadilan dengan mendatangi orang-orang yang ia pikir membunuh kakaknya pada peristiwa pembantaian PKI. Ia merasa kakaknya bukanlah seorang komunis dan tidak harus mendapat perlakuan yang keji.

Penulis : Alifia Nur Syafida (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x