NewsPendidikan

2 SPPG di Kota Malang Berhenti Beroperasi, Ribuan Siswa Terdampak

Kepala Sekolah SMPN 19 Kota Malang Any Setijowati. (Foto: Heri Prasetyo)
Kepala Sekolah SMPN 19 Kota Malang Any Setijowati. (Foto: Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Ribuan siswa dari 13 sekolah di Kota Malang sudah beberapa pekan ini tidak lagi menerima menu Makan Bergizi Gratis (MBG) imbas 2 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berhenti memasak. Dua dapur MBG itu adalah SPPG LP Ma’arif NU Jalan IR Rais dan SPPG Lanal Jalan Yos Sudarso.

Kabarnya, ada masalah internal yang menyebabkan dua SPPG itu berhenti beroperasi. Belum jelas apa masalah internal yang melatarbelakangi. Tapi yang jelas setidaknya ada 3.100 siswa, serta 252 balita, ibu hamil dan menyusui tidak menerima MBG lagi.

Salah satu sekolah terdampak adalah SMPN 19 Malang. Kepala sekolah SMPN 19 Kota Malang Any Setijowati mengatakan terakhir kali siswanya menerima MBG adalah pada pertengahan Oktober. Dua hari sebelum pengumuman resmi penghentian layanan dari SPPG Lanal.

“Sejak 16 Oktober MBG diliburkan. Sebelumnya juga sudah beberapa kali berhenti. Sekolah ini ada 933 siswa siswi penerima manfaat,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).

Ia menyebut pihak sekolah hanya menerima pemberitahuan singkat melalui grup komunikasi pada tanggal tersebut, tanpa penjelasan lanjutan. Situasi ini membuat sekolah kesulitan menyampaikan informasi ini kepada siswa.

“Kami menunggu, tapi belum ada keputusan sampai sekarang,” kata Any.

Selama layanan terhenti, guru meminta siswa membawa bekal dari rumah. Walaupun tidak semua siswa mampu melakukannya.

“Anak-anak di sini banyak yang lebih memilih jajan atau memang tidak bisa membawa bekal karena kondisi rumah,” ujarnya.

Any menegaskan bahwa banyak siswa di SMPN 19 berasal dari keluarga yang membutuhkan dukungan gizi tambahan. Sehingga, pihaknya berharap SPPG tersebut dapat beroperasional kembali.

Sementara itu, siswa kelas 9J SMPN 19 Kota Malang Moch Muzaki mengaku tertolong dengan menu MBG ini.

“Penting banget MBG itu. Kadang dapat telur, kadang nasi kuning. Teman-teman senang semua. Kami ingin lanjut lagi,” katanya.

Reporter: Heri Prasetyo

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button