CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Sejak berdiri tahun 2013, Atria Hotel Malang akhirnya mempercantik diri dengan mempersembahkan tampilan baru alias New Look “Consciously Javanese”, Jumat (5/12/2025). Proses perubahan tampilan yang menghabiskan waktu selama 1,5 tahun ini, menjadi simbol evolusi sekaligus menghadirkan pengalaman menginap lebih modern dan mewah.
Sedikitnya, Rp100 miliar digelontorkan untuk melakukan transformasi secara menyeluruh. Mulai dari desain arsitektur, interior, hingga fasilitas berteknologi baru. Bahkan, transformasi pelayanan juga mengadopsi filosofi budaya Jawa yang memberikan pelayanan hangat, anggun, dan berkarakter.
Chief Operating Officer Parador Hotel and Resorts Johannes Hutauruk mengatakan bahwa transformasi ini menjadi bagian strategis menuju era baru perhotelan Indonesia.
“Kami percaya bahwa inovasi harus berjalan beriringan dengan nilai kemanusiaan dan budaya. Atria menjadi simbol bagaimana sebuah brand dapat berkembang di masa modern tanpa kehilangan jati diri hospitality yang sesungguhnya,” ungkapnya.
General Manager Atria Hotel Malang Ibnu Darmawan menambahkan bahwa perubahan ini bukan sekadar pembaruan tampilan. Melainkan transformasi menyeluruh pada konsep dan nilai.
“Kami ingin setiap tamu merasakan pengalaman yang autentik dan penuh kehangatan khas Malang. Sebuah pengalaman menginap yang elegan, personal dan bermakna,” sambung Ibnu.
Secara garis besar, ada tiga poin transformasi Atria Hotel Malang, antara lain desain arsitektur dan interior baru yang memadukan kemewahan modern dengan nilai budaya Jawa. Lalu ada pembaruan total pada kamar, restoran, gym, spa, ballroom, meeting room, lobby serta facade menjadi semakin eksklusif.
Serta mengimplementasikan layanan digital terbaru menuju hospitality yang inovatif dan ramah lingkungan. Dengan demikian, kini ada 7 jenis kamar meliputi Deluxe, Premier, Premier Pool Access, Premier Suite, Atria Suite, Family Suite dan Royal Suite.
Lalu ballroom yang berkapasitas sampai 1.500 orang, 6 ruang meeting, 2 restoran, kolam renang, gym dan spa. (srv)
Editor: Intan Refa
